Pertemuan dengan Para Perempuan Bercadar
Pagi itu terasa
asing bagi seorang yang belum biasa berhadapan dengan lingkungan yang baru. Mendatangi
sebuah gedung dengan langkah malu-malu. Dari kejauhan terlihat beberapa sosok
perempuan yang berpakaian serba hitam. Tapi tak dapat dilihat wajahnya, karena
cadar membalut wajahnya. Tertegun dan khawatir di awal mendekat, tetapi suara
lembut terdengar dari balik cadar itu. Perempuan bercadar, menyapa dengan
hangat dan mempersilahkan yang hadir melangkah masuk untuk menghadiri acara
tabligh akbar di gedung pertemuan di tajur, Bogor. Semakin banyak orang-orang
yang datang, para perempuan bercadar mulai banyak mengisi ruangan. Suasana ini
begitu asing, atau tubuh ini lah yang asing. Perempuan bercadar saling tegur
sapa, saling mencium pipi kanan dan kiri. Ternyata para perempuan bercadar
seramah itu. Mereka pun kadang tertawa bersama. Ternyata sikap mereka begitu
hangat. Meski hanya matanya yang dapat terlihat, itu bukan tanda bahwa mereka
tak bersahabat. Banyaknya jumlah mereka dalam gedung ini begitu mengharukan. Sangkaan
bahwa mereka tak ramah, itu tidak benar. Ketika senyum menyapa para perempuan bercadar, anggukan mereka yang
membalas senyuman, juga mata mereka terlihat bergerak tanda sedang tersenyum. Tabligh
akbar dengan para perempuan bercadar, mengungkap kebenaran, bahwa mereka indah
meski tak terlihat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar