Senin, 29 April 2013

Resume The Secret

10 point tentang film "the Secret"

PENGUNGKAPAN RAHASIA
. Rahasia besar dalam kehidupan adalah hukum tarik-menarik
. Pikiran yang sedang Anda pikirkan saat ini sedang menciptakan kehidupan masa depan Anda. Apa yang paling Anda pikirkan atau fokuskan akan muncul sebagai hidup Anda
PENYEDERHANAAN RAHASIA
. Hukum tarik-menarik adalah hukum alam. Hukum ini sama pentingnya dengan hukum gravitasi
. Tidak ada yang muncul ke pengalaman Anda kecuali jika Anda memanggilnya melalui pikiran yang terus menerus
. Untuk mengetahui apa yang Anda pikirkan, tanyakan bagaimana perasaan Anda terhadap diri sendiri. Emosi adalah alat berharga yang mengatakan apa yang Anda pikirkan
. Perasaan cinta adalah frekuensi tertinggi yang bisa Anda pancarkan. Semakin besar cinta yang Anda pancarkan, semakin besar kekuatan yang Anda pergunakan.
CARA MENGGUNAKAN RAHASIA
. Seperti Jin-nya Aladin, hukum tarik menarik menjamin pemenuhan setiap permintaan kita
. Proses penciptaan membantu Anda menciptakan apa yang Anda inginkan dalam tiga langkah sederhana: meminta, percaya dan menerima
. Percaya melibatkan bertindak, berbicara dan berpikir seakan-akan Anda sudah menerima apa yang Anda minta. Ketika Anda memancarkan frekuensi menerima, hukum tarik-menarik akan menggerakkan orang, peristiwa dan situasi kepada Anda untuk menerima 
PROSES PENUH DAYA
. Harapan adalah daya tarik yang kuat. Harapkan hal-hal yang Anda inginkan, dan jangan mengharapkan hal-hal yang tidak Anda inginkan.
. Syukur adalah proses yang sangat kuat untuk mengalihkan energi dan mendatangkan lebih banyak hal yang Anda inginkan ke dalam hidup. Bersyukurlah untuk apa yang sudah Anda miliki, Anda akan menarik lebih banyak kebaikan kepada Anda
. Visualisasi adalah proses menciptakan gambar-gambar tentang diri Anda yang sedang menikmati apa yang Anda inginkan dalam benak. Ketika Anda melakukan visualisasi, Anda membangun pikiran dan perasaan yang tentang keadaan sudah memiliki apa yang Anda minta pada saat itu juga. Kemudian Hukum tarik-menarik akan mengembalikan realitas itu kepada Anda, persis seperti apa yang Anda lihat dalam benak
RAHASIA UANG
. Niatkan untuk memandangi segala sesuatu yang Anda sukai dan katakan pada diri sendiri, “Saya mampu mendapatkannya. Saya mampu membelinya.” Anda akan mengubah pikiran Anda dan mulai merasa lebih baik tentang uang.
. Memberikan uang akan mendatangkan lebih banyak uang ke dalam hidup Anda. Ketika Anda bermurah hati dengan uang, dan merasa senang untuk berbagi dengan orang lain, sebenarnya Anda berkata, “saya punya banyak uang.”
.Ubahlah keseimbangan pikiran ke arah kekayaan. Pikirkan kekayaan
RAHASIA RELASI
. Perlakukan diri dengan cinta dan hormat, maka Anda akan menarik orang-orang yang menunjukkan cinta dan hormat kepada Anda
. Ketika Anda merasa buruk terhadap diri sendiri, Anda akan menghalangi cinta, dan Anda akan menarik lebih banyak orang dan situasi yang akan terus membuat Anda merasa buruk terhadap diri sendiri
RAHASIA KESEHATAN
. "Berfokus pada kesehatan sempurna” adalah sesuatu yang dapat kita semua lakukan di dalam diri, terlepas dari apa yang sedang terjadi di luar diri
. Tawa menarik kegembiraan, melepaskan negativitas, dan menjurus ke penyembuhan ajaib
.  Kepercayaan tentang penuaan hanya ada dalam pikiran, jadi lepaskan pikiran-pikiran itu dari kesadaran Anda. Fokuskan pada kesehatan dan kemudaan abadi
. Jangan mendengarkan pesan-pesan masyarakat tentang penyakit dan penuaan. Pesan-pesan yang negatif tidak berguna bagi Anda
RAHASIA DUNIA
. Daripada berfokus pada masalah dunia, berilah perhatian dan energi pada kepercayaan, cinta, kelimpahan, pendidikan, dan perdamaian
. Kita tidak akan pernah kehabisan segala sesuatu karena ada lebih dari cukup kebaikan untuk setiap orang. Hidup dimaksudkan untuk kelimpahan
. Puji dan berkati segala sesuatu di dunia, Anda akan melarutkan semua negativitas dan ketidakselarasan, serta menyelaraskan diri dengan frekuensi tertinggi-cinta.
RAHASIA ANDA
. Segala sesuatu adalah energi. Anda adalah magnet energi, jadi secara elektris Anda memberi energi pada segala sesuatu ke arah Anda dan secara elektris memberi energi pada diri sendiri ke arah segala sesuatu yang Anda inginkan
. Anda adalah mahluk spiritual. Anda adalah energi, dan energi tidak dapat diciptakan atau dihancurkan-energi hanya berubah bentuk. Karenanya, esensi murni dari Anda selalu ada dan akan selalu ada
. Semesta muncul dari pikiran. Kita mencipta bukan saja takdir kita, tetapi juga Semesta
. Kita semua terhubung, dan kita semua adalah Satu
RAHASIA KEHIDUPAN
. Anda harus mengisi papan tulis kehidupan Anda dengan apapun yang Anda inginkan.
. Satu-satunya hal yang perlu Anda lakukan hanyalah merasa baik sekarang juga.
. Lakukan apa yang Anda sukai. Jika Anda tidak mengetahui apa yang Anda gembira, tanyakan, “Apakah kegembiraan saya?” Ketika Anda berkomitmen pada kegembiraan Anda, Anda akan menarik serangkaian hal yang menggembirakan karena Anda memancarkan kegembiraan


http://11assignment.blogspot.com/2012/04/tugas-4-resume-film-secret.html

Senin, 15 April 2013

Peluang Usaha

BAB I
Pendahuluan
 
1.1  Latar Belakang
Peluang usaha adalah kesempatan yang dimiliki seseorang untuk mengembangkan potensi diri untuk menjadi wiraswasta. Peluang usaha dapat diraih oleh siapa saja yang mau berusaha dengan giat. Makalah ini membahas secara lebih rinci agar kita dapat meraih peluang usaha.Dalam menjalankan usaha ada beberapa resiko terjadinya kegagalan, dalam makalah ini juga dijelaskan mengenai hal tersebut. Agar kita dapat mengantisipasi kemungkinan kegagalan.
1.2 Tujuan
1. Agar pembaca mengetahui arti dari peluang usaha;
2. Agar pembaca mengetahui cara meraih peluang usaha;

3. Agar pembaca mengetahui cara pengembangan ide kreatif dan inovatif; dan
4. Agar pembaca mengetahui faktor keberhasilan dan kegagalan usahal.
 

BAB II
Pembahasan
2.1 Peluang Usaha
Peluang usaha adalah kesempatan yang dimiliki seseorang untuk mengembangkan potensi diri untuk menjadi wiraswasta.
Cara meraih  peluang usaha :
1.    Kenali potensi diri
Mengenal potensi diri itu sangat penting, karena jika kita telah mengenal potensi dalam diri kita, kita dapat mengetahui bidang yang mampu kita tekuni dengan senang hati. Tentunya jika jenis usaha yang kita lakukan sesuai dengan potensi diri kita, serta kita menjalaninya dengan sengan hati dan ikhlas, akan memberi dampak positif bagi usaha yang ingin kita kembangkan.
2.    Fokus
Jika kita telah memahami potensi diri yang kita miliki dan mulai mengembangkan hal tersebut menjadi bidang usaha kita. Maka lakukanlah dengan tekun dan jangan tergiur dengan usaha-usaha lain yang ditawarkan orang lain. Karena jika kita terlalu banyak menggarap berbagai usaha, akan mempersulit kita untuk fokus, sehingga dapat menyebabkan terbengkalainya semua yang kita garap, dikarenakan terlalu sibuk dengan banyak hal.
3.    Minat beli
Kita harus mempertimbangkan apakah produk yang akan kita hasilkan itu akan banyak diminati orang atau malah sebaliknya. Kita harus mampu mengenalkan produk yang kita miliki dengan percaya diri dan tentunya dengan menunjukan kelebihan yang dimiliki yang belum tentu dimiliki oleh produk lain. Mengetahui minat beli konsumen sangat penting untuk kelangsungan usaha kita di masa depan.
4.    Pertahanan
Dalam meraih peluang usaha kita harus bertahan dengan berbagai kemungkinan yang terjadi dalam menjalankan usaha yang sesuai dengan potensi diri kita. Karena tanpa pertahanan, apa yang telah kita rancang dan mungkin baru saja berjalan, bisa saja hilang bagai debu. Karena sikap kita yang lemah terhadap berbagai benturan yang dihadapi dalam berusaha.


Sejatinya peluang usaha dapat diciptakan dan diraih oleh siapa saja, yang memang berkeinginan kuat untuk maju dan tentunya disertai perjuangan yang tidak mudah. Banyak sekali orang yang gagal memanfaatkan peluang usahanya karena sikap pesimisnya yang tinggi. Dalam meraih peluang usaha tidaklah mudah, tetapi setelah kesulitan itu pasti ada kemudahan. Setelah menanam pasti ada yang kita tuai. Maka jangan putus asa dan pantang menyerah. Jadilah pengusaha yang tangguh untuk menjemput peluang usaha dan meraih kesuksesan.


2.2 Risiko usaha
Beberapa risiko usaha yang mungkin terjadi,sebagai berikut :
1.    Perubahan permintaan
2.    Perubahan konjugtur
3.    Persaingan
4.    Akibat lain, seperti perubahan teknologi,peraturan,bencana dll.
 
2.3 Pengembangan ide Kreatif dan Inovatif
 
1. Pengertian Kreatif
Menurut Coleman dan Hammam,Berpikir kreatif ialah berpikir yang   menghasilkan metode baru,konsep baru,pengertian baru, dan seni baru
 
2. Ciri-ciri dan sifat berpikir kreatif
Bahwa orang yang mempunyai kreativitas yang tinggi memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
 
·         Fleksibel atau luwes
·         Tidak konvesional
·         Eksentrik (aneh)
·         Bersemangat
·         Bebas
·         Berpusat pada diri sendiri
·         Kerja keras
·         Berdedikasi dan inteligen
 
3. Tahap-tahap Berpikir Kreatif
Menurut Rawlinson,berpikir kreatif melewati tahapan sebagai berikut :
·         Tahap persiapan
·         Tahap usaha
·         Tahap inkubasi
·         Tahap pengertian
·         Tahap evaluasi
 
4. Pengertian dan arti penting Inovasi
Inovasi ialah penemuan atau terobosan yang menghasilkan produk baru yang belum pernah ada sebelumnya atau mengerjakan sebuah produk yang ada tapi dengan cara yang baru.
5. prinsip-prinsip Inovasi
a. Prinsip keharusan
 
·         Keharusan menganalisis peluang
·         Keharusan memperluas wawasan
·         Keharusan bertindak efektif
·         Keharusan realistis
 
b. Prinsip larangan
c. Larangan berlagak pintar
d. Larangan untuk rakus
e. Larangan berpikir terlalu jauh ke depan
f. Mengembangkan cara berpikir inovatif
 
Untuk mengembangkan cara berpikir inovatif ialah sebagai berikut :
·         Biasakan memiliki mimpi
·         Perkayalah sumber ide
·         Biasakan diri menerima perbedaan dan perubahan
·         Tumbuhkan sifat empati
 
2.4 Faktor-faktor keberhasilan dan kegagalan usaha
1. Faktor keberhasilan usaha
 
Faktor-faktor tentang keberhasilan dalam usaha,antara lain :
·           Perencanaan yang tepat dan matang
·           Visi,misi dan dedikasi yang tinggi
·           Komitmen dan dana
·           SDM handal dan teknologi tinggi
·           Kebutuhan konsumen yang terpuaskan
·           Sarana dan prasarana dan sebagainya
 
 
Faktor-faktor pendukung keberhasilan perusahan sebagai   berikut :
a.    Faktor manusia
b.    Faktor keuangan
c.    Faktor organisasi
d.    Faktor perencanaan
e.    Faktor mengatur usaha
f.     Faktor pemasaran
g.    Faktor administrasi
h.    Faktor fasilitas pemerintah
i.     Catatan bisnis
 
2. Faktor kegagalan usaha
a.    Analisis kegagalan usaha
Dengan adanya kegagalan usaha, maka wirausahawan melakukan hal seperti berikut :
1.    Mencari masalah-masalah yang ada
2.    Mencari permasalahanya
3.    Mengetahui cara-cara untuk menghilangkan kegagalan usaha
b.    Mengidentifikasi kegagalan usaha 
3. kegagalan usaha dapat diidentifikasi sebagai berikut :
·           Kebiasaan menunda waktu
·           Ketekunan dan ketakwaan yang kurang
·           Kepribadian yang negatif
·           Kebiasaan yang boros
·           Kebiasaan hati-hati yang berlebihan
·           Faktor kegagalan usaha
 
4. Beberapa faktor yang menyebabkan kemungkinan kegagalan dalam pencapaian tujuan usaha.
·           Kepribadian yang bersifat negatif
·           Perasaan takut disaingi orang lain
·           Berlagak pintar
 
5. Berbagai kelemahan di dalam usaha atau bisnis antara lain :
·           Tidak mempunyai perencanaan usaha
·           Tidak memiliki pendidikan yang relevan
·           Tidak berorientasi ke depan
·           Jarang mengadakan inovasi
·           Tanpa pembukuan yang teratur
·           Tidak mengadakan analisis pasar
·           Cepat puas diri
 
1.   Mengidentifikasi kegagalan para wiraushawan
NO
Karakterisistik profil
Ciri wirausahawan yang gagal
1
Dedikasi
Meremehkan waktu dan dedikasi pribadi
2
Pengendalian usaha
Gagal mengendalikan aspek utama usaha
3
Pengalaman manajemen
pemahaman terhadap disiplin manajemen utama kurang
4
Pengelolahan piutang
Masalah arus kas yang buruk
5
Memperluas usaha berlebihan
Memulai suatu program perluasan usaha sebelum berbisnis
6
Perencanaan keuangan
Meremehkan kebutuhan usaha atau bisnis
7
Lokasi usaha
Memilih lokasi usaha yang buruk
8
Pembelanjaan besar
Pengeluaran awal yang tinggi
 
 
BAB III
Penutup
3.1  Kesimpulan
Peluang usaha adalah kesempatan yang dimiliki seseorang untuk mengembangkan potensi diri untuk menjadi wiraswasta. Beberapa risiko usaha yang mungkin terjadi,diantaranya sebagai berikut: perubahan permintaan, perubahan konjugtur. Faktor-faktor tentang keberhasilan dalam usaha,antara lain: perencanaan yang tepat dan matang visi,misi dan dedikasi yang tinggi Komitmen dan dana.


Jumat, 12 April 2013

Kewirausahaan


BAB I
Pendahuluan
1.1  Latar Belakang
Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya. Makalah ini membahas mengenai pendapat para ahli mengenai kewirausahaan. Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada tahun 1755. Di luar negeri, istilah kewirausahaan telah dikenal sejak abad 16, sedangkan di Indonesia baru dikenal pada akhir abad 20.

1.2  Tujuan
1.   Agar pembaca mengetahui pengertian darikewirausahaan;
2.   Agar pembaca mengetahui sejarah kewirausaan;
3.   Agar pembaca mengetahui proses kewirausahaan; dan
4.   Agar pembaca mengetahui ciri-ciri kewirausahaan.

1.3  Metode Penulisan
 Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah mengacu pada referensi yang sudah ada.

BAB II
Pembahasan
2.1 Kewirausahaan
Kewirausahaan (Inggris: Entrepreneurship) atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya. Richard Cantillon (1775), misalnya, mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu, Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko atau ketidakpastian. Berbeda dengan para ahli lainnya, menurut Penrose (1963) kegiatan kewirausahaan mencakup indentfikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi sedangkan menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya dan menurut Peter Drucker, kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.

2.2 Sejarah kewirausahaan
Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada tahun 1755. Di luar negeri, istilah kewirausahaan telah dikenal sejak abad 16, sedangkan di Indonesia baru dikenal pada akhir abad 20. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda dikenadengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan unternehmer. Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada. 
BAB II
Pembahasan
2.1 Kewirausahaan
Kewirausahaan (Inggris: Entrepreneurship) atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian.Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya. Richard Cantillon (1775), misalnya, mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu, Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko atau ketidakpastian. Berbeda dengan para ahli lainnya, menurut Penrose (1963) kegiatan kewirausahaan mencakup indentfikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi sedangkan menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya dan menurut Peter Drucker, kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.

2.2 Sejarah kewirausahaan
Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada tahun 1755. Di luar negeri, istilah kewirausahaan telah dikenal sejak abad 16, sedangkan di Indonesia baru dikenal pada akhir abad 20. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda dikenadengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan unternehmer. Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada. 

Sifat-sifat seorang wirausaha adalah:
  • Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
  • Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan memiliki inisiatif.
  • Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan.
  • Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran dan kritik yang membangun.
  • Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
  • Memiliki persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan.
  • Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras.

2.5 Tahap-tahap kewirausahaan

Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha:

·         Tahap memulai

Tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau melakukan ‘’franchising’’. Tahap ini juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di bidang pertanian, industri, atau jasa.

·         Tahap melaksanakan usaha

Dalam tahap ini seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup aspek-aspek: pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil risiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi.

·         Tahap mempertahankan usaha

Tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi.
 

  • Tahap mengembangkan usaha
Tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil.

2.6 Sikap wirausaha

Dari daftar ciri dan sifat watak seorang wirausahawan di atas, dapat kita identifikasi sikap seorang wirausahawan yang dapat diangkat dari kegiatannya sehari-hari, sebagai berikut:
  • Disiplin
Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki kedisiplinan yang tinggi. Arti dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan komitmen wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya. Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja dan sebagainya. Ketepatan terhadap waktu, dapat dibina dalam diri seseorang dengan berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Sifat sering menunda pekerjaan dengan berbagai macam alasan, adalah kendala yang dapat menghambat seorang wirausahawan meraih keberhasilan. Kedisiplinan terhadap komitmen akan kualitas pekerjaan dapat dibina dengan ketaatan wirausahawan akan komitmen tersebut. Wirausahawan harus taat azas. Hal tersebut akan dapat tercapai jika wirausahawan memiliki kedisiplinan yang tinggi terhadap sistem kerja yang telah ditetapkan. Ketaatan wirausahawan akan kesepakatan-kesepakatan yang dibuatnya adalah contoh dari kedisiplinan akan kualitas pekerjaan dan sistem kerja.
  • Komitmen Tinggi
Komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki komitmen yang jelas, terarah dan bersifat progresif (berorientasi pada kemajuan). Komitmen terhadap dirinya sendiri dapat dibuat dengan identifikasi cita-cita, harapan dan target-target yang direncanakan dalam hidupnya. Sedangkan contoh komitmen wirausahawan terhadap orang lain terutama konsumennya adalah pelayanan prima yang berorientasi pada kepuasan konsumen, kualitas produk yang sesuai dengan harga produk yang ditawarkan, penyelesaian bagi masalah konsumen, dan sebagainya.
Seorang wirausahawan yang teguh menjaga komitmennya terhadapkonsumen, akan memiliki nama baik di mata konsumen yang akhirnya wirausahawan tersebut akan mendapatkan kepercayaan dari konsumen, dengan dampak pembelian terus meningkat sehingga pada akhirnya tercapai target perusahaan yaitu memperoleh laba yang diharapkan.
  • Jujur
Kejujuran merupakan landasan moral yang kadang-kadang dilupakan oleh seorang wirausahawan. Kejujuran dalam berperilaku bersifat kompleks. Kejujuran mengenai karakteristik produk (barang dan jasa) yang ditawarkan, kejujuran mengenai promosi yang dilakukan, kejujuran mengenai pelayanan purnajual yang dijanjikan dan kejujuran mengenai segala kegiatan yang terkait dengan penjualan produk yang dilakukan olehwirausahawan.
·         Kreatif dan Inovatif
Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi. Daya kreativitas tersebut sebaiknya dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini di pasar. Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu. Justru seringkali ide-ide jenius yangmemberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil.
  • Mandiri
Seseorang dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut dapat melakukan keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain dalammengambil keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa adanya ketergantungan dengan pihak lain. Kemandirian merupakan sifat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan. Pada prinsipnya seorang wirausahawan harus memiliki sikap mandiri dalam memenuhi kegiatan usahanya.
 

  • Realistis
Seseorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu menggunakan fakta/realita sebagai landasan berpikir yang rasional dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan/ perbuatannya.
Banyak seorang calon wirausahawan yang berpotensi tinggi, namun pada akhirnya mengalami kegagalan hanya karena wirausahawan tersebut tidak
realistis, obyektif dan rasional dalam pengambilan keputusan bisnisnya. Karena itu dibutuhkan kecerdasan dalam melakukan seleksi terhadap masukan-masukan/ sumbang saran yang ada keterkaitan erat dengan tingkat keberhasilan usaha yang sedang dirintis.

2.7 Faktor Kegagalan Dalam Wirausaha

Menurut Zimmerer (dalam Suryana, 2003 : 44-45) ada beberapa faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya:
  • Tidak kompeten dalam manajerial.
Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.
  • Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan.
  • Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik, faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas. Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan memelihara aliran kas menyebabkan operasional perusahan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar.
  • Gagal dalam perencanaan.
Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
Lokasi yang kurang memadai.

Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang menentukan keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien.
  • Kurangnya pengawasan peralatan.
Pengawasan erat berhubungan dengan efisiensi dan efektivitas. Kurang pengawasan mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan tidak efektif.
  • Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha.
Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah hati, kemungkinan gagal menjadi besar.
  • Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.
Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan, tidak akan menjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan setiap waktu.

2.8 Peran Wirausaha Dalam Perekonomian Nasional

Seorang wirausaha berperan baik secara internal maupun eksternal. Secara internal seorang wirausaha berperan dalam mengurangi tingkat kebergantungan terhadap orang lain, meningkatkan kepercayaan diri, serta meningkatkan daya beli pelakunya. Secara eksternal, seorang wirausaha berperan dalam menyediakan lapangan kerja bagi para pencari kerja. Dengan terserapnya tenaga kerja oleh kesempatan kerja yang disediakan oleh seorang wirausaha, tingkat pengangguran secara nasional menjadi berkurang.
Menurunnya tingkat pengangguran berdampak terhadap naiknya  dan daya beli masyarakat, serta tumbuhnya perekonomian secara nasional. Selain itu, berdampak pula terhadap menurunnya tingkat kriminalitas yang biasanya ditimbulkan oleh karena tingginya pengangguran.
Seorang wirausaha memiliki peran sangat besar dalam melakukan wirausaha. Peran wirausaha dalam perekonomian suatu negara adalah:
 
  • Menciptakan lapangan kerja
  • Mengurangi pengangguran
  • Meningkatkan pendapatan masyarakat
  • Mengombinasikan faktor–faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal dan keahlian)

BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Kewirausahaan (Inggris: Entrepreneurship) atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada. Menurut Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave, proses kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi. inovasi berkembang menjadi kewirausahaan melalui proses yang dipengaruhi lingkungan, (organisasi), dan (keluarga). Untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan, maka setiap orang memerlukan ciri-ciri dan juga memiliki sifat-sifat dalam kewirausahaan.
  
Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Kewirausahaan